Sunday, October 24, 2010
~Ketahuilah Wahai Syabab~
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 10:54 PM 1 comments
Wednesday, October 20, 2010
KISAH NYATA - 7 KALI NAIK HAJI TAK DAPAT LIHAT KA'ABAH
sebenarnya), mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima..
Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan
anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara material, mereka
memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji. Segala kelengkapan sudah
disiapkan.
ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Keadaan keduanya
sihat walafiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan
thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan
Semesta Alam. "Labaik Allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya
Allah".
Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, "Ummi undzur ila Ka'bah (Bu,
lihatlah Ka'bah)." Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi
berwarna
hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi dia
terdiam.
Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh
anaknya....
Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah
ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak
mengerti
mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia
mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.
Padahal, tak ada masalah dengan kesihatan matanya. Beberapa minit yang
lalu dia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki
Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak
yang
sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya.
Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitulah, mengharap
rahmatNYA.Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala
kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.
Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang
sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugerah-Nya, dengan
menatap Ka'bah, kelak. Anak yang soleh itu berniat akan kembali
membawa
ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak
kepadanya.
Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali
dibutakan
didekat Ka'bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan
symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak dapat melihat
Ka'bah.
Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun
berikutnya.
Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka'bah. Setiap berada di
Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap.
Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian itu
berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji.Hasan tak habis
fikir,
dia tak mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan
Ka'bah..
Padahal, setiap kali berada jauh dari Ka'bah, penglihatannya selalu
normal. Dia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga
mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperlakukan ibunya,
sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk
dalam dirinya.. Akhirnya diputuskannya untuk mencari seorang alim
ulama,
yang dapat membantu permasalahannya.
Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal
kerana kesohlehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat). Tanpa
kesulitan bererti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud. Ia
pun mengutarakan masalah kepada ulama yang soleh ini. Ulama itu
mendengarkan dengan saksama, kemudian meminta agar Ibu Hasan perlu
menelefonnya.Anak yang berbakti ini pun pulang. Setibanya di tanah
kelahirannya, dia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabi
tersebut.
Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun menelefon
ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di tanah
suci. Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali,
mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa
lalu,
sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk bersikap
terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. "Anda
harus berterus-terang kepada saya, karana masalah anda bukan masalah
senang," kata ulama itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. Kemudian
dia
meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi
ulama
itu tidak mendapat sebarang khabar dari Sarah.
Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah
menelefon. "Ustaz, waktu masih muda, saya bekerja sebagai jururawat
di
rumah sakit," cerita Sarah akhirnya.
"Oh, bagus...... Pekerjaan jururawat adalah pekerjaan mulia," potong
ulama itu.
"Tapi saya mencari wang
sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara
saya
itu halal atau haram," ungkapnya terus terang. Ulama itu terkejut. Ia
tidak menyangka wanita itu akan berkata demikian.
"Disana......." sambung Sarah, "Saya sering kali menukar bayi, karana
tidak
semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan. Kalau ada yang
menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya
perempuan,
dengan imbuhan wang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai dengan keinginan
mereka.."
Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah.
"Astagfirullah......."
betapa tega wanita itu
menyakiti hati para ibu yang diberi amanah Allah untuk melahirkan
anak.
bayangkan, betapa banyak keluarga
yang telah dirosaknya, sehingga tidak jelas nasabnya. Apakah Sarah
tidak
tahu, bahawa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangat penting.
Jika seorang bayi ditukar, tentu nasabnya menjadi tidak jelas.
Padahal, nasab ini sangat menentukan dalam perkawinan, terutama dalam
masalah mahram atau muhrim, iaitu orang-orang yang tidak boleh
dinikahi."Cuma itu yang saya lakukan," ucap Sarah. "Cuma itu ?"
tanya ulama terperanjat.
"Tahukah anda bahawa perbuatan anda itu dosa yang luar biasa, betapa
banyak keluarga yang sudah anda hancurkan!". ucap ulama dengan nada
tinggi."Lalu apa lagi yang Anda kerjakan?
"tanya ulama itu lagi sedikit kesal. "Di rumah sakit, saya juga
melakukan tugas memandikan orang mati."
"Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia," kata ulama. "Ya, tapi saya
memandikan orang mati karana ada kerja sama dengan tukang sihir."
"Maksudnya?" tanya ulama tidak mengerti. "Setiap saya bermaksud
menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit, segala perkakas
sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus dipendam di dalam tanah. Akan
tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya masukkan
benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati."
"Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia. Seperti biasa, saya
memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan
lain-lain ke dalam mulutnya. Entah mengapa benda-benda itu seperti
terpental, tidak hendak masuk, walaupun saya sudah menekannya
dalam-dalam.
Benda-benda itu selalu kembali keluar. Saya cuba lagi begitu
seterusnya
berulang-ulang. Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda itu
dan saya jahit mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan." Mendengar
pertuturan Sarah yang datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak
marah.
"Cuma itu yang kamu lakukan ?". "Masya Allah.....!!! Saya tidak dapat
bantu anda.
Saya angkat tangan".Ulama itu amat sangat terkejutnya mengetahui
perbuatan Sarah. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya ada seorang
manusia, apalagi dia adalah wanita, yang memiliki nurani begitu tega,
begitu keji.
Tidak
pernah terjadi dalam hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan
sekeji itu. Akhirnya ulama itu berkata, "Anda harus memohon ampun
kepada
Allah, kerana hanya Dialah yang dapat mengampuni dosa Anda."
Bumi menolaknya. Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian
ulama tidak mendengar khabar selanjutnya dari Sarah. Akhirnya ia
mendapat tahu dengan menghubunginya melalui telepon. Ia berharap Sarah
telah bertaubat atas segala yang telah diperbuatnya. Ia berharap Allah
akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat Allah datang
kepadanya.Kerana tak juga memperoleh khabar, ulama itu menghubungi
keluarga Hasan di Mesir.
Kebetulan yang menerima telepon adalah Hasan sendiri. Ulama menanyakan
khabar Sarah,ternyata khabar duka yang diterima ulama itu. "Ummi sudah
meninggal dua hari setelah menelefon ustad," ujar Hasan. Ulama itu
terkejut mendengar khabar tersebut. "Bagaimana ibumu meninggal, Hasan
?". tanya ulama itu.
Hasan pun akhirnya bercerita : Setelah menelefon ulama, dua hari
kemudian ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Yang mengejutkan
adalah
peristiwa penguburan Sarah.
Ketika tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas izin
Allah, tanah itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali
mencari lokasi lain untuk digali. Peristiwa itu berulang kembali.
Tanah
yang sudah digali kembali menyempit dan tertutup rapat. Peristiwa itu
berlangsung begitu cepat, sehingga tidak seorangpun penghantar jenazah
yang menyedari bahawa tanah itu kembali rapat.
Peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Para penghantar yang
menyaksikan
peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan sesuatu yang aneh
terjadi.Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah berkaitan dengan
perbuatan si mayat.
Waktu terus berlalu, para penggali kubur putus-asa kerana pekerjaan
mereka tak juga selesai. Siang pun berlalu, petang menjelang, bahkan
sampai hampir maghrib, tidak ada satu pun lubang yang berhasil digali.
Mereka akhirnya pasrah, dan beranjak pulang. Jenazah itu dibiarkan
saja
tergeletak di hamparan tanah kering kerontang..
Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan tidak
tega meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur.
Kalaupun dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di
tanah
perkuburan seorang diri. Dengan izin Allah, tiba-tiba berdiri seorang
laki-laki yang berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus orang
Mesir.
Lelaki itu tidak tampak wajahnya, kerana terhalang tutup kepalanya
yang
menjorok ke depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata
padanya,"
Biar aku tangani jenazah ibumu, pulanglah!". kata orang itu.
Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki itu
akan menunggu jenazah ibunya. Syukur-syukur menggali lubang dan
kemudian mengebumikan ibunya. "Aku minta supaya kau jangan menengok ke
belakang, sampai tiba di rumahmu, "pesan lelaki itu. Hasan mengangguk,
kemudian ia meninggalkan pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi
pemakaman,terselit keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi
dengan
jenazah ibunya.
Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan,
melihat jenazah ibunya sudah dililit api, kemudian api itu menyelimuti
seluruh tubuh ibunya. Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian dari
arah yang berlawanan, api menerpa wajah Hasan. Hasan ketakutan.Dengan
langkah seribu, dia pun bergegas meninggalkan tempat itu. Demikian
yang
diceritakan Hasan kepada ulama itu. Hasan juga mengaku, bahwa separuh
wajahnya yang tertampar api itu kini berbekas kehitaman kerana
terbakar.
Ulama itu mendengarkan dengan seksama semua cerita yang diungkapkan
Hasan. Dia menyarankan, agar Hasan segera beribadah dengan khusyuk dan
meminta ampun atas segala perbuatan atau dosa-dosa yang pernah
dilakukan
oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak menceritakan kepada Hasan,
apa
yang telah diceritakan oleh ibunya kepada ulama itu. Ulama itu
meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun
dengan
sungguh-sungguh, maka bekas luka di pipinya dengan izin Allah akan
hilang.
Benar saja,tak berapa lama kemudian Hasan kembali memberitahu ulama
itu,
bahawa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa,
semakin
hari bekas kehitamannya hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan
ibunya selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap, apapun
perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh
Allah SWT.
Semoga kisah nyata dari Mesir ini bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua.
Sumber dari email
Ya Allah...
berikanlah hamba Mu ini hidayah
dan tempatkan lah dia di sisi orang-orang yang solehah dan beriman...
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 12:14 AM 0 comments
Monday, October 18, 2010
Qiyamullail - Keutamaan Sholat Malam
Bagi orang-orang yang soleh merindui malam ibarat pengantin menanti malam pertama. Kerana pada waktu malam untuk mereka bermesra-mesra dengan Tuhannya. Pada waktu malam tiada kebisingan kecuali mereka mengadu dan bermunajat kepada Tuhannya.
Kalau sepasang kekasih mencari waktu malam untuk memadu kasih, maka tidak hairan kalau orang-orang yang soleh juga menggunakan waktu malam untuk memadu cinta sejati dengan Allah s.w.t. Berkata Al Fudhail bin Iyadh, “Apabila terbenam matahari maka saya gembira dengan gelap. Dan apabila terbitnya matahari maka saya berdukacita kerana datangnya manusia kepadaku!” Abu Sulaiman pula berkata, “Jikalau tidaklah kerana malam nescaya saya tidaklah menyukai tinggal di dunia ini.”
Satu cara paling ideal bagi seorang Muslim untuk berhubungan dengan Allah ialah mengerjakan ibadat pada waktu tengah malam, ketika suasana sunyi sepi dengan kebanyakan makhluk nyenyak tidur dan penuh kesejukan. Pada waktu itu seorang Muslim boleh beristighfar, memuji, mensuci dan membesarkan Allah, malah mengerjakan solat sunat tahajud serta solat taubat. Bagaimanapun, bukan satu perkara mudah untuk bangun dari tidur sedang orang lain lena dibuai mimpi. Bukan mudah untuk berwuduk dalam kedinginan malam yang mencengkam tulang dan bukan sesuatu yang mudah untuk mengangkat takbir menghadap Allah dalam keadaan mata terkebil-kebil. Justeru, tidak ramai yang boleh bangun bertahajud, walaupun mengetahui banyak kelebihannya kecuali mereka yang benar-benar tertarik dengan keindahan Allah, berbanding keindahan mimpi di dalam tidurnya. Ia memerlukan kegigihan pada hati serta hidup cintanya dengan Tuhan. Sebab itu Allah menyediakan sebuah syurga bagi hamba-hambaNya yang menghidupkan malam.
Meskipun itu adalah janji dari Allah s.w.t. kepada kita namun kepayahan untuk menghidupkan malam lebih ketara lagi kerana syaitan turut memainkan peranan dengan bersungguh-sungguh menghalang manusia melakukannya.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: “Diikat oleh syaitan di atas seseorang kamu dengan tiga ikatan apabila ia sedang tidur. Maka syaitan memukul tiap-tiap tempat ikatan tersebut sepanjang malam sehingga tertidurlah kamu. Kalau kamu terbangun dan berzikir kepada Allah s.w.t nescaya terbukalah satu ikatan. Kalau berwuduk nescaya terbukalah satu ikatan lagi dan kalau bersolat nescaya terbukalah semuanya. Sehingga kamu menjadi rajin dan baik jiwanya. Kalau tidak yang demikian nescaya menjadi keji jiwa dan malas.”
"Ibnu Mas'ud ra berkata : Telah disebutkan seseorang lelaki di sisi Rasulullah saw yang sentiasa tidur sahaja sampai waktu subuh sehingga tidak pernah mendirikan solat malam. Maka Rasulullah saw telah bersabda : Bahawa lelaki itu telah dikencingi syaitan di telinganya.." (Riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasa'i)
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Haruslah kamu bangun malam kerana itu adalah kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu. Sesungguhnya bangun malam adalah mendekatkan diri kepada Allah Azzawajalla, menutup segala dosa, menghilangkan segala penyakit pada tubuh dan mencegah daripada dosa.”
Pada waktu malam juga akan ada satu detik di mana barangsiapa yang berdoa ketika itu akan dikabulkan segala hajatnya. Solat yang didirikan pada waktu malam juga lebih banyak manfaat dan lebih pahalanya. Sabda Rasulullah bermaksud: “Dua rakaat yang dikerjakan oleh hamba pada waktu tengah malam adalah lebih baik baginya dari dunia dan isinya. Dan kalaulah tidak memberi kesukaran kepada umatku, nescaya saya wajibkan kedua rakaat itu atas mereka.”
Sholat malam adalah sholat terbaik yang dapat kita lakukan setelah sholat fardhu. Rasulullah SAW melalui sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, bersabda: "Sebaik-baik sholat setelah fardhu adalah sholat malam." Bahkan pada awalnya sholat malam merupakan ibadah wajib. Rasulullah SAW dan para sahabatnya diwajibkan melakukan sholat malam ini di masa-masa awal perjuangan menegakkan Al Islam ini. Salah satu rahasianya adalah karena ia merupakan bekal terbaik dalam perjuangan yang maha berat itu, seperti tertera pada QS.Al-Muzzammil :1-7. Sholat malam kemudian dijadikan ibadah sunnah dengan turunnya ayat terakhir surat tersebut.
Sabda Baginda, "Hendaklah kamu beribadat di waktu malam, meskipun setakat satu rakaat sahaja."
Sabda Rasulullah lagi yang bermaksud: “Kerjakan solat dua rakaat dalam kegelapan malam untuk kesuraman kubur.”
Sabdanya lagi, "Wahai sekalian manusia! Sebarkan keamanan, berikanlah makan (kepada orang yang susah), hubungkanlah silatur-rahim kepada kaum kerabat, dan jangan lupa solat di tengah malam ketika manusia sedang tidur nyenyak, nescaya kamu akan memasuki syurga dengan penuh kesejahteraan.
Di rangkaian ayat tersebut juga disebutkan bahwa kelebihan sholat malam dibanding sholat di waktu lainnya. Di tengah malam kita bisa lebih khusyu', bisa lebih konsentrasi dalam membaca Al Qur'an dan relatif bersih dari sifat riya' karena tidak ada orang lain yang melihat kita. "Sesungguhnya bangun di waktu malam itu lebih tepat dan bacaan waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang mempunyai urusan yang panjang." (QS.73:6-7)
Keutamaan selanjutnya adalah bahwa mengerjakan sholat malam disebutkan Allah sebagai salah satu ciri orang yang beriman dan bertakwa. Ia juga merupakan sifat hamba Allah yang baik dan yang mendapat kemuliaan.
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengerjakan shalat malam), sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. "( QS As-Sajdah:16).
"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah)." (QS. Adz-Dzaariyaat : 17-18).
"Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka." (Al-Furqaan: 64).
Rasulullah SAW telah memberi teladan kepada kita dalam mengerjakan sholat malam, yaitu untuk mensyukuri ni'mat yang telah diberikan oleh Allah. Dari 'Aisyah RA, ia berkata: "Nabi saw berdiri sholat malam, hingga pecah-pecah kedua telapak kaki beliau. Saya bertanya kepada beliau; 'Untuk apakah engkau berbuat ini, wahai Rasulullah, sedangkan engkau telah benar-benar diampuni dosa-dosamu yang telah lewat dan yang akan datang?' Rasulullah bersabda: "Tak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kemudian bagi orang-orang yang istiqomah dalam mengerjakan sholat malam Allah menjanjikan syurga dan pahala yang tersembunyi.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (syurga) dan di mata-mata air" (QS.51:15)
Bila dilihat dari segi halangan-halangan yang terpaksa ditempuhi oleh seseorang yang mahu menghidupkan malam dengan ibadah, maka tidak salah kalau diletakkan mereka dealam golongan mnusia yang berjiwa gigih dan hidup cintanya dengan Allah s.w.t. Golongan ini juga telah mewarisi pekerjaan orang-orang soleh.
Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah saw bersabda: Rasulullah bersabda, "Hendaklah kamu membiasakan diri bangun di tengah malam kerana yang demikian itu adalah amalan yang dibiasakan oleh orang-orang saleh sebelum kamu. Ia juga sebagai suatu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, menebus kesalahan, menjauhkan diri dari dosa dan menyingkirkan penyakit dari tubuh." (HR.Tirmidzi)
"Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam ni'mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS.32:17).
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda: "Allah Ta'ala berfirman, 'Aku menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam kalbu manusia." (HR.Bukhari dan Muslim)
Seorang pekerja biasanya berusaha menambah penghasilannya dengan bekerja lembur. Begitu juga dengan kita, bila ingin menambah pahala maka sholat malam adalah salah satu jalan yang bisa kita kerjakan untuk mendapat "bonus" dari Allah.
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
(QS.Al Israa',17:79)
Mengerjakan sholat malam, insya Allah juga akan memasukkan kita ke golongan orang-orang yang dikasihi oleh Allah. Apalagi apabila kita juga mengajak suami/istri dan anggota keluarga lainnya.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Allah sangat mengasihi orang laki-laki yang bangun pada waktu malam, kemudian mengerjakan sholat dan mau membangunkan istrinya. Apabila istrinya enggan bangun, maka ia menyiramkan air pada muka istrinya itu. Allah sangat mengasihi seorang perempuan yang bangun pada waktu malam, kemudian mengerjakan sholat dan mau membangunkan suaminya. Apabila suaminya enggan bangun, maka ia menyiramkan air pada muka suaminya itu." (Riwayat Abu Dawud).
Selain dari keheningan malam yang ada pada waktu malam, Allah juga menurunkan malaikat-malaikat pada malam hari untuk memberi rahmat kepada hamba-hambaNya yang sedang beribadah. Malaikat akan turun ke bumi mencari manusia-manusia yang menghidupkan malam dengan ibadah untuk diberi rahmat dan diaminkan doanya.
Dan terakhir, tentunya kita tidak ingin kehilangan kesempatan diberi ampunan dan pengabulan permintaan, yang dibuka seluas-luasnya oleh Allah pada setiap sepertiga malam. Telah ditetapkan di dalam hadits-hadits shahih dan selainnya yang diriwayatkan oleh jamaah dari sahabat Nabi SAW yang menyatakan bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT turun di setiap malam menuju langit dunia pada saat malam tinggal sepertiga lagi, kemudian Dia berfirman:
"Adakah siapa yang mahu memohon supaya Aku mengabulkannya. Adakah siapa yang mahu meminta supaya Aku memberi kepadanya. Adakah siapa yang mahu meminta keampunan supaya Aku mengampuninya. Sampai waktu subuh tiba."
Memanglah bangun di tengah malam itu merupakan seperkara yang berat sekali ke atas diri, teutama sekali sesudah tidur nyenyak. Akan tetapi ia bisa menjadi ringan bila telah dilazim dan dibiasakan, serta bersabar atas kesukarannya dan memaksa diri pada permulaannya. Sesudah itu yakinlah bahawa hati akan merasa lapang untuk berhadapan dengan Allah Ta'ala, dan akan terasalah pula kelazatan munajat kepadaNya dan kemanisan khalwat denganNya. Ketika itu ia akan merasa tidak puas untuk bangun malam saja, apatah lagi perasaan malas dan bosan itu akan terletak jauh daripadanya. Perkara serupa ini sering berlaku kepada para salihin dan hamba-hamba Allah, hingga setengah mereka berkata: Seandainya ahli syurga itu sering melakukan seperti yang kami lakukan kini, tentulah mereka itu akan berada dalam kehidupan yang bahagia sekali. Yang lain pula berkata: Selama empat puluh tahun berlalu, tidak suatu pun yang mendukacitakan aku kecuali terbitnya fajar pagi.
Saidina Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: "Sesiapa mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat." Kurniaan di dunia ialah:-
1) Jauh daripada segala penyakit
2) Lahir kesan takwa pada wajahnya
3) Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
4) Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
5) Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara empat perkara di akhirat ialah:-
1) Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
2) Dipermudahkan hisab
3) Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
4) Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.
Kelebihannya yang lain, antaranya:
- Jalan mendekatkan diri dengan Allah. Itulah peluang berbakti lebih masa untuk-Nya setelah siang hari berurusan sesama manusia.
- Dimuliakan Allah. Sabda Nabi SAW: "Telah datang Jibril kepadaku seraya berkata: `Ketahuilah bahawa kemuliaan seseorang Mukmin itu terletak pada mengerjakan ibadah qiamullail dan kehormatannya terletak pada keengganannya meminta-minta."
- Dimakbulkan doa. Sabda Nabi SAW: "Sesungguhnya dari sebahagian malam itu terdapat satu saat yang mempunyai kelebihan bagi seseorang Muslim untuk memohon sesuatu yang baik kepada Allah. Allah SWT pasti akan kabulkan doanya. Demikianlah itu ada pada setiap malam."
- Faktor pertolongan Tuhan. Inilah juga amalan untuk menguatkan jiwa para pejuang Kebenaran. Oleh sebab itulah dalam sejarah Sultan Salahuddin Al Ayubi dan Muhammad Al Fateh, tentera-tentera yang beribadah malam sahaja yang dibawa ke medan perang.
- Menjadi pelindung di Hari Qiamat. Sabda Rasul SAW: "Semua manusia akan dikumpulkan di hari Qiamat di satu tempat. Mereka akan mendengar satu seruan yang berbunyi: `Di manakah mereka yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya dengan beribadah. Akan ada satu golongan yang bangkit dan masuk Syurga tanpa hisab.
Berqiamullail boleh dilakukan sama ada sepanjang malam, bermula lepas Isyak hingga Subuh, atau separuh malam, sepertiga malam, seperenam malam atau akhir malam. Bukan senang untuk bangun malam di kala kesejukan menggigit dan mimpi menggamit. Hanya orang yang dipermudahkan Tuhan, kuat azam dan kecintaan kepada-Nya yang mampu bersekang mata untuk-Nya.
Al Fudhail Ibnu 'Iyadh berkata: Sesungguhnya Allah telah berfirman:
Adalah dusta orang yang mendakwa cinta kepada-Ku tetapi dia tidur daripada-Ku, bukankah setiap orang yang sedang dilamun cinta sangat suka kalau sentiasa berkhalwat (bersunyi-sunyi) dengan kekasihnya? "Inilah Aku yang sentiasa memerhatikan kekasih-kekasih-Ku, sungguh mereka telah jelmakan Aku dalam pandangan mereka, berdialog dengan-Ku seolah-olah mereka menyaksikan Aku, bercakap dengan-Ku seolah-olah Aku hadir dihadapan mereka. Esok akan Aku senangkan hati kamu di dalam syurga-syurga-Ku. Perasaan ini sentiasa tersemat kukuh dihati mereka sehingga tidak ada didalam hati mereka kecuali Aku. Oleh itu tidak ada yang muncul dari anggota mereka melainkan selaras dan sesuai dengan apa yang ada di dalam hati mereka.
p/s : jom sahabat2 kita memeriahkan mlm kita ngn bangun Qiyamulaiil..=)
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 9:29 PM 0 comments
Friday, October 15, 2010
KEJUTAN!!!!
Firman Allah Taala tentang hal ini ialah: "Dan Kami jadikan antara mereka itu pemimpin yang memberi pertunjuk dengan perintah kami ketika mereka bersabar". (QS. 32:24); "Mereka itulah orang-orang yang dibalas (dikurniakan) bilik (martabat yang tinggi di syurga) kerana mereka bersabar (menjunjung taat kepada Allah), dan mereka dialu-alukan di dalamnya (syurga) dengan penghormatan dan ucapan salam kesejahteraan (oleh para malaikat)". (QS. 25:75); "Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu dicukupkan ganjaran pahala mereka tanpa batas". (QS. 39:10);
Firman-Nya (mafhumnya): "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu (melakukan taat dan menghadapi musibah), teguhkanlah kesabaran kamu, tetapkanlah kewaspadaan serta siap siaga dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung (merebut syurga dan bebas dari neraka). (QS. 3:200).
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 6:25 AM 0 comments
Celebrate Mama's bday
Beberape hari yg lalu smbut bzday mak.. plan a.long n k.de g makan kat AROMA IKAN BAKAR kat Jeram slgr.. tepi laut.. wah2 bst sgt.. da lme x mkn2 1 fmly kt luar kan..so excited sgt(aku lak lbh2) kui3.. then de jgk brgmbr sbg kngan kan.. ape2 pon sempene bzday mak ni.. k.cik nk ucpkn HEPY BEZDAY MAK!!! smoge pjg umo, murh rzki, hepy slalu, d'anugrahkn ank2 yg soleh n solehah insyALLAH..cyg makkk!!! muahhh...=P
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 6:14 AM 0 comments
Mampukah??
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 12:27 AM 0 comments
Purdah dalam peredaran Masa
Disumbangkan oleh Muhamad Kamarkasyidi Bin Hj. Kamarudin
Soalan:
Assalamualaikum Ustaz.
Apakah hukum berpurdah bagi muslimat & keperluan berpurdah bagi zaman sekarang?
Ada segolongan yang berpurdah menyatakan purdah merupakan pakaian isteri Rasulullah SAW, betul ke..?
harap dapat jelaskan...
Terima
kasih.
....................................................
Jawapan:
Wa'alaikum salam.
Aurat wanita dihadapan lelaki ajnabi ada dua pendapat ulamak. Pertama sekelian badan melainkan kedua tapak tangan dan wajah manakala pendapat kedua pula sekelian badannya termasuk wajah adalah aurat yang wajib di tutup.
Pendapat pertama adalah ulamak2 mazhab Hanafi dan Maliki dan pendapat kedua pula ialah ulamak2 mazhab Syafie dan Hanbali.
Bagi pendapat yang mengatakan muka dan dua tapak tangan bukan aurat itu tetap mewajibkan wanita memakai hijab yang menutup wajah. Perintah tutup ini bukan kerana wajah adalah aurat tetapi sebab menutup pintu fitnah.
Memang kita tak dapat menafikan wajah wanita adalah sebesar2 fitnah yang mengundang berbagai maksiat dan dosa.
Cara terbaik bagi wanita pada zaman sekarang ini tiada lain melainkan memakai hijab yang menutup wajahnya memandangkan kebanyakkan lelaki pada zaman sekarang adalah fasiq dan tidak bermoral.
Jangan kita terkeliru dengan perkataan hijab dan aurat. Hijab adalah jauh berbeza daripada aurat.
Aurat bermaksud suatu yang wajib ditutup sekalipun dari pandangan mahramnya sendiri manakala hijab adalah suatu yang lebih dari sekadar menutup aurat.
Kepada sesiapa yang mahukan penjelasan dan dalil2 yang terperinci tentang kewajipan berpurdah ini silalah merujuk kitab "Tafsir Ayaatul Ahkam karangan Syeikh 'Ali As-Shobuni juzuk ke 2 muka surat 103-126".
Di sana boleh kita lihat kesemua dalil2 dari Al-Quran & Sunnah dan perkataan Abu 'Ala Al-Maududi tentang kesalahan orang2 yang mengatakan wanita tidak perlu memakai hijab yang menutup wajahnya.
Posted by :: Misi Jihad Cinta :: at 12:23 AM 3 comments